Pages

Sunday, April 22, 2012

Cara menghadapi teman yang egois


Cara menghadapi teman yang egois


Katanya Teman-teman:



klo kata kahlil gibran :
"tidak ada yang namanya sahabat sejati, yg ada hanya kepentingan"

sudah punya sahabat aja masih gak dianggap, gimana rasanya yg gak punya shbt, gk dianggap apa2 lagi :( *jdi curhat*
jdi coba dulu memperthankan yg sudah ada..

materi referensi:

pngalaman

Huuum, well, masalah kayak gini sebenarnya masalah kecil. Kalau dia egois itu sudah menjadi sifat dia, tapi hati2 belum tentu dia tidak menganggap Anda sahabat lho. Anda tidak melampirkan sikap dia ke Anda, jadi mungkin itu hanya negative thinking Anda terhadap dia bahwa Anda merasa tidak dianggap sahabat olehnya.

Sy jg punya teman egois memang sering mengesalkan dan membuat sy sama berpikiran seperti Anda, tapi sy dan dia sama2 manusia jadi sy yakin ada sifat2 dia yg baik selain keegoisannya. Dan benar saja, karena sy selalu sabar menghadapi dia, akhirnya terlihatlah sifatnya yg jadi menganggap sy sebagai kakaknya dan selalu curhat ke sy, dia jg kocak n gokil kalau lg ga egois.

Kuncinya : kalau sahabatmu itu sedang egois (biasanya marah2, menang sendiri, menganggap diri paling benar, dll) kepada Anda, nah Anda diam saja, sy sarankan Anda sabar dan tidak banyak bicara. Kalau dia marah, jgn balas pula dgn marah nanti bisa jadi pertengkaran dan itu hanya membuat Anda menjadi sama seperti dia. Terus kalau Anda merasa ia tidak dianggap sebagai sahabat, langsung singkirkan perasaan itu karena bisa jadi itu hanya perasaan dan pikiran negatif Anda. Sayangilah dia maka dia akan menyayangi Anda dan lama2 sifat egoisnya akan luntur.



jangan ambil pusing, kalau kamu sudah mengerti dia tapi dia tidak mengerti kamu, kamu cukup diam sampai dia tau apa yang dia lakukan itu benar aau tidak ..


Kenapa kalo dia aja egois trus nggak nganggap kamu sahabat kamu masih mau berusaha untuk dapetin hatinya untuk mau mengakui diri kamu adalah sahabatnya. Pliss dehh ... manusia didunia ini banyak kale dan banyak juga yang menghargai ucapan dan tindakan kamu sebagai sahabat mereka ... pasti ada salah satu manusia itu yang jadi sahabat kamu .... jangan terlalu berusaha berlebihan kalo kamu tahu apa yang kamu dapatkan diakhir cerita hidup kamu dan mereka .....


yang pasti harus lebih sabar sama dia..
terus bilangin aja klo sifat dia kurang baik..
klo dia ga mau denger dan ga mau ngubah juga semua tergantung dia..
yang pasti kan udh dibilangin..
klo masih kyk gitu, diemin aja



tinggalin aja, itu nama nya bukan teman apalagi sahabat. Drpd mkn ati ga d anggap, mending cr tmn baru. Biasakan berteman dgn banyak org jgn malas bergaul. Semakin kt banyak tmn, semakin kita tahu yg nama nya teman tu yg mana ???


SO WHAT SHOULD WE DO ?



Kamu pasti nggak suka kan kalau punya teman, atau sahabat yang memiliki sifat yang selalu ingin menang sendiri? Atau istilah sayanya ETT, alias egois tingkat tinggi. Kamu selalu diminta untuk bisa memenuhi keinginannya, sehingga secara perlahan akan timbul sebuah perasaan terintimidasi (halah, bahasanya bener nggak sih?!). Kemudian setelah kamu akan merasakan hal tersebut, akhirnya persahabatan kamu berujung dengan kehancuran. Kenapa? Karena kamu sudah tidak lagi merasa nyaman ketika dekat/bersamanya, sehingga (biasanya) kita akan cenderung menjaga jarak dengannya karena dia selalu ingin menang sendiri.

Tapi sebelumnya perlu disadari juga bahwa setiap orang memiliki sifat egois, saya sendiri pun mengakui bahwa saya adalah orang yang egois. Namun sifat egois itu kadarnya dari masing-masing individu berbeda-beda. Dan kalau sudah kelewatan, itu justru menjadi hal yang tidak diinginkan bagi teman, sahabat, atau siapapun yang menjalin hubungan dengan kita.

Bagi kamu yang punya teman tapi memiliki sifat egois yang menurut kamu sudah tidak wajar lagi, saya yakin jika kamu tidak berjiwa besar dan menerima apa adanya dari sifat egois yang dimilikinya, pasti kamu akan merasa tidak nyaman ketika bersamanya. Atau, bisa jadi kamu langsung menjaga jarak dengannya. Berbeda halnya jika kamu merasa bahwa dia adalah sahabat kamu, pastinya kamu akan berusaha untuk memberikan perubahan kepada teman kamu itu agar bisa mengurangi keegoisannya dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. So, kalau kamu memang ingin melakukan hal tersebut, kamu bisa mencoba cara saya tentang bagaimana menghadapi teman yang memiliki sifat egois. So, check this :

Sabar
>> Pastinya disini kamu memang harus lebih sabar menghadapinya. Rasanya saya tidak perlu menjelaskan tentang ini, karena saya yakin kamu bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak sabar.

Menjadi cermin baginya
>> Maksudnya disini adalah, kamu berusaha untuk menjadi contoh bagi dirinya. Ketika kamu sering memenuhi permintaannya, sesekali cobalah kamu meminta kepadanya agar dia mau memenuhi permintaan kamu juga. Misalnya, “Andi, sudah dua hari kemarin kan saya selalu jemput kamu. Besok gantian, tolong kamu yang jemput saya ya..”. Intinya dalam permintaan kamu itu memberikan sebuah penegasan bahwa kamu berharap dia harus memenuhi permintaan kamu (gantian, kita yang egois. Hihi..)

Berikan kritik dan saran
>> Seperti orang bijak mengatakan, “Teman sejati adalah seseorang yang tidak selalu sejalan dengan kamu”. Ketika kamu merasa tindakannya adalah salah, maka kamu sebagai sahabat harus segera mengingatkannya. Maka dari itu, ketika kamu mendapatkan waktu yang tepat, berikan dia kritik dan saran bahwa ada sesuatu hal yang tidak kamu sukai dan juga tidak baik untuknya. Memang terkadang hal ini terasa susah, tapi bukankah kamu adalah sahabat sejati baginya? So, katakan walaupun itu pahit!

Berikan skak mat!
>> Kamu pasti tahu Skak mat? Itu adalah istilah yang digunakan dalam permainan catur, ketika menandakan bahwa sang raja sedang berada di ambang kematian. Jadi maksudnya disini adalah, ketika kamu telah berusaha melakukan segala hal untuk merubahnya tapi dia tidak juga berubah, berikan dia skak mat! (ini menurut saya lho..). Misalnya, “Andi, kamu adalah sahabat saya. Jadi tolong dengarkan saran saya! Kalau kamu nggak juga mau mendengarkan, saya bukan lagi sabahat bagimu!”. Memang disini kesannya kita yang terlihat egois, tapi itu bertujuan demi kebaikan dia, dan juga kebaikan kamu. Dengan ucapan seperti itu diharapkan dia dapat mengintrospeksi diri dan mengetahui bahwa selama ini dia telah membuat kamu menjadi korban keegoisannya.

0 comments: